Tuesday, January 2, 2007

Eksekusi Menjadikan Saddam Hussein Seorang Pahlawan

(Ulasan Berita Eksekusi Saddam Hussein Dari Koran-Koran Aljazair)

Eksekusi mantan Presiden Irak Saddam Hussein menguasai berita koran-koran Aljazair yang terbit pada hari Selasa. Koran-koran itu secara tersendiri meletakkannya pada halaman pertama disamping artikel-artikel utama yang berkenaan dengan reaksi terhadap eksekusi yang digambarkan sebagai "penghinaan terhadap seluruh kaum muslimin". Sebagaimana koran-koran itu menuduh ketidakberdayaan negara-negara Arab sekali lagi di depan sekte-sekte yang menjalankan kehendak Washington.

Ketika Teheran Bersepakat Dengan Tel AvivKoran Le Quotidien d'Oran mengatakan bahwa Saddam Hussein yang menciptakan banyak musuh dalam kehidupan politiknya dan dalam pemerintahan, mati sebagai seorang pahlawan dan pemimpin yang lebih memilih kejahatan yang dilakukan oleh sekte-sekte Syi'ah yang berkonspirasi atas perintah penguasa militer Amerika di Baghdad terhadapnya.


Koran ini berpandangan bahwa proses eksekusi ini telah menjadikan Saddam sebagai seorang pahlawan, karena dia tidak menyerah dan tidak merasa kalah, namun sebaliknya dia menunjukkan ketegaran dan keberanian di depan kaki tangan Amerika yang ingin menghinanya tapi tidak berhasil.


Koran ini menambahkan bahwa dalam peperangannya melawan bangsa-bangsa dunia yang dipimpin Amerika, dan dalam pernyataan perang antara Syi'ah-Sunnah, eksekusi Saddam Hussein pada hari Idul Adha dengan tujuan untuk cuci tangan terhadap "pemandangan mengganggu" terhadap klaim-klaim demokratisasi di Irak setelah kegagalan pasukan pendudukan Amerika dalam menggenggam kekuasaan terhadap negeri itu.

Koran ini berpandangan bahwasanya ketika kita mendengar Rafsanjani mengatakan secara bodoh--menurut klaimnya--bahwa eksekusi Saddam Hussein merupakan sebuah "hukuman Tuhan", maka Iran telah bersepakat dalam posisinya dengan Washington dan Tel Aviv.
Koran ini menutup bahwa Iran dengan posisinya ini telah memberi alasan bagi AS serta menguatkan posisinya di kawasan ini, dan ketika AS melepaskan rudal-rudalnya terhadap reaktor-rekaktor nuklir Iran selanjutnya juga akan merupakan sebuah "hukuman Tuhan".

Cucu-cucu Ibn Al 'AlQamy
Adapun koran Syuruq Youmi menggambarkan proses eksekusi itu sebagai "dendam kesumat sekteis" yang tidak bermoral dan terlepas dari agama dan nilai kemanusiaan apapun. Ekseskusi itu merupakan kebiadaban yang dilakukan cucu-cucu Dinasti Shafawy yang mengkhianati ummat Islam dari semenjak Ibn Al 'AlQamy hingga Al Hakim, Moqtada Sadr, Sistany, Maliky, Ja'fary, dan sebagainya.

Koran-koran itu mengisyaratkan bahwa sejarah akan mencatat mereka-mereka itu sebagaimana mencatat tentang Ibn Al 'Alqamy yang menjual agama dan tanah airnya kepada Mongol yang menguasai Baghdad dan menyebarkan kerusakan dan laknat akan terus membayanginya hingga Hari Kiamat.

Dan koran itu menambahkan bahwa sejarah akan mencatat bahwa seorang pemimpin dan presiden Arab dieksekusi gantung pada fajar Idul Adha yang penuh berkah dengan penuh kehinaan, dan sejarah juga akan mencatat bahwa para pemimpin dan penguasa Arab diliputi kecelaan dan kehinaan karena tidak berbicara sepatah katapun, kecuali pemimpin revolusi Libya Muammar Khadafi.

Koran itu menutup beritanya bahwa cucu-cucu kita dari generasi yang akan datang akan menanyakan tentang perasaan sebuah ummat bebal hina yang terjerumus dalam kenikmatan dunia yang menghinakan dirinya dan berbagai permasalahannya.

Rasialisme Amerika
Adapun koran Al Khabar menurunkan sebuah berita yang mengatakan bahwa Presiden Amerika George Bush terganggu hingga terbangun dari tidurnya ketika selesai pelaksanaan eksekusi Saddam Hussein. Koran ini menggambarkan bahwa sikap ini merupakan puncak sebuah pelecehan terhadap manusia non-amerika, khususnya ketika Gedung Putih melarang penyebaran gambar-gambar prajuritnya yang terbunuh.

Koran ini selanjutnya mengatakan bahwa Gedung Putih mengijinkan sekelompok penjahat rasialis yang terlibat dalam genocide dan pembunuhan-pembunuhan dengan cara pengecut untuk bersilat lidah terhadap Presiden Saddam Hussein dan menghinakannya serta mencacimakinya sedangkan dia digiring menuju tiang gantungan.

Koran ini menutup degan membuat perbandingan antara diktator Chile Pinochet yang telah dikuburkan dengan iringan musik militer dan upacara resmi, ketika penguasa pendudukan Amerika memaksa keluarga Presiden Saddam Hussein untuk menguburkan jasadnya sebelum terbit fajar, sedangkan Saddam merupakan seorang presiden dan pemimpin tertinggi militer, "lalu rasialisme apalagi yang akan ditunggu orang-orang Arab dari proyek Amerika ini?" (FK).

http://www.aljazeera.net/NR/exeres/C453923F-45A2-47CF-9CB5-000B2CCC9D42.htm

No comments: